Pengertian CMOS – CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) adalah salah satu komponen di komputer dan laptop yang tidak mendapatkan banyak eksposur. Pengertian CMOS perlu diketahui agar Kamu bisa lebih memahami proses boot dan apa yang terjadi sebelum komputer atau laptop masuk ke sistem operasi.
CMOS memegang peran penting dalam jalannya dan sehatnya kinerja sistem. Dalam keadaan komputer mati sekalipun, CMOS tetap bekerja. CMOS memang memiliki kaitan dengan BIOS dan baterai CMOS. Baterai CMOS sendiri sebenarnya lebih dikenal dari CMOS-nya sendiri. Ada hal menarik dari keduanya.
Salah satu trik untuk membuat komputer yang tertahan di BIOS (bolak-balik masuk BIOS) adalah dengan membuka baterai CMOS dan memasangnya lagi. Dengan demikian, BIOS akan direset dan semua perubahan yang mengakibatkan masalah di sana bisa teratasi. Penting bagi siapapun memahami CMOS.
Daftar Isi
Pengertian CMOS dan Asal Usulnya
CMOS atau Complementary Metal Oxide Semiconductor adalah sebuah chip yang bertenaga baterai. CMOS terpasang di motherboard. Chip tersebut menyimpan pengaturan BIOS dan memberikan daya ketika komputer tidak menyala. CMOS bekerja dalam senyap ketika komputer tidak menyala sama sekali.
Umumnya, CMOS disuplai daya oleh baterai sel CR2032 yang lebih dikenal dengan sebutan baterai CMOS. Sebelum CMOS ada yang namanya MOS. CMOS sendiri merupakan pengembangan dari MOS. CMOS dipakai di berbagai komponen, diantaranya RAM statis, mikroprosesor, dan sirkuit digital.
Selain sirkuit digital, CMOS juga dipakai pada sirkuit analog, contohnya ialah pengubah data, transceiver yang terintegrasi untuk berbagai jenis komunikasi, dan sensor gambar atau sensor CMOS. CMOS dipatenkan pertama kali pada tahun 1967 oleh Frank Wanlass. CMOS ternyata sudah eksis sejak lama.
Fungsi dan Kegunaan CMOS
Setelah memahami pengertian CMOS dan asal usulnya, saatnya Kamu memahami fungsi serta kegunaan CMOS. CMOS berperan sebagai sebuah memori (RAM) berkapasitas kecil. RAM tersebut menjadi memori untuk penyimpanan data hardware, pengaturan BIOS, pengaturan booting, dan pengaturan lainnya.
Semua data tersebut dapat disimpan dalam konfigurasi yang tepat dan cocok meskipun komputer tidak menyala alias mati. CMOS juga berfungsi sebagai baterai yang mampu memberi daya yang cukup rendah. Baterai tersebut digunakan untuk menyimpan data penting pada komputer meskipun komputernya mati.
CMOS ini memiliki waktu kerja yang lama, bahkan bisa sampai 5 tahun. Fungsi CMOS ternyata cukup beragam dan tidak hanya yang telah disebutkan sebelumnya. Karena fungsinya yang beragam, CMOS merupakan komponen yang penting. Berikut adalah penjelasan dari beragam fungsi dan kegunaan CMOS.
1. Mengatur Waktu dan Tanggal
CMOS terus bekerja meskipun komputer dalam keadaan mati. CMOS akan merekam dan mengatur waktu dan tanggal pada komputer. Ketika komputer dihidupkan, waktu dan tanggal yang tertera akan relevan sesuai dengan realita. Jika tidak, bisa jadi CMOS bermasalah atau ada pengaturan yang mengecualikan.
Bagaimana CMOS bisa melakukan pengaturan waktu meskipun komputer dalam keadaan mati? CMOS bisa melakukan hal tersebut karena komponen tersebut menyimpan daya bertegangan rendah. Dengan kata lain, ada semacam “energi” di sana yang memungkinkan pengaturan waktu real-time bisa dilakukan.
2. Mencadangkan Data
Satu komponen dalam CMOS yang cukup terkenal adalah baterai. Baterai CMOS bukan sekadar aksesori dan memiliki fungsi khusus. Baterai CMOS yang terpasang di sana mengakibatkan CMOS bisa mencadangkan data ketika komputer secara tiba-tiba mati. Data tersebut masih bisa disimpan sementara.
3. Menyimpan Informasi Dasar
CMOS memiliki fungsi menyimpan informasi dasar sistem komputer. Informasi yang disimpan tersebut tetap eksis meskipun komputer dalam keadaan mati. Beberapa informasi dasar sistem komputer yang disimpan oleh CMOS adalah konfigurasi dan diagnostik. CMOS bisa diidentifikasi sebagai penyimpan data.
4. Memori Berkapasitas Kecil
CMOS mampu bekerja dan berfungsi sebagai RAM (Random Access Memory) dengan kapasitas yang kecil. CMOS berperan menyimpan data ringan pada komputer, contohnya ketika pengaturan boot sampai hasil pembacaan seluruh hardware. CMOS RAM memiliki peran/fungsi yang vital dalam hal per-BIOS-an.
5. Menyimpan Pengaturan Dasar BIOS
BIOS adalah sebuah software berjenis firmware atau perangkat terintegrasi. CMOS memang memiliki kaitan yang erat dengan BIOS. CMOS mampu menyimpan pengaturan/konfigurasi BIOS. Disimpannya pengaturan tersebut membuat hasil pemeriksaan data dari sistem komputer dapat disimpan dengan baik.
Apabila pemeriksaan data sistem komputer mengalami crash, maka bisa saja komputer mengalami kegagalan booting. Akibat yang biasanya dirasakan adalah gagalnya pengguna komputer mengakses sistem operasi yang terpasang di sana. Akibat lainnya adalah sistem komputer bisa mengalami kerusakan.
Cara Kerja CMOS
Pengertian CMOS dan fungsinya sudah dibahas, saatnya membahas bagaimana CMOS bekerja. Cara kerja CMOS cukup mudah untuk dipahami. Ketika komputer dinyalakan atau lebih tepatnya power supply dihidupkan, CMOS akan mulai bekerja dengan melakukan beberapa pemeriksaan terhadap sistem.
CMOS akan memeriksa apakah sistem sudah berfungsi dengan baik dan benar atau tidak. Dalam pemeriksaan, CMOS akan melakukan perhitungan pemakaian RAM. Pengguna memiliki opsi untuk mematikan fitur pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan umumnya mengakibatkan waktu boot yang delay.
Dengan mematikan fitur tersebut, waktu boot akan lebih cepat (quick boot). Fitur pemeriksaan RAM penting digunakan ketika terdapat RAM baru yang dipasang di komputer. Pemeriksaan bertujuan membuat CMOS membaca dan mengidentifikasi RAM baru dengan baik. Pemeriksaan sistem oleh CMOS belum selesai.
Setelah Power-on Self Test (POST) selesai dilakukan, CMOS akan melakukan pemeriksaan pengaturan lain. CMOS akan memeriksa format hardisk, memeriksa konfigurasi Redundant Array of Independent Disk (RAID), memeriksa kehadiran peripheral, memeriksa preferensi boot, dan memeriksa tweak overclocking.
Semua pemeriksaan tersebut dilakukan CMOS sebelum komputer masuk ke sistem operasi. Jika semuanya baik-baik saja, maka sistem operasi bisa diakses dan komputer bisa digunakan. Para pengguna komputer yang awam umumnya tidak menyadari bahwa CMOS sedang bekerja ketika layar masih hitam.
Pengaturan CMOS
CMOS dapat diatur dan dikonfigurasi secara manual. Namun, konfigurasi yang dilakukan hendaknya dilakukan oleh orang yang kompeten dan memahami perangkat ini dengan baik. Pemula apalagi orang awam tidak direkomendasikan untuk mengutak-atik dan coba menerapkan pengaturan CMOS manual.
Untuk pemula dan orang awam, gunakan saja pengaturan default. Apabila dilakukan secara gegabah, apalagi memaksa dan salah, pengaturan CMOS bisa mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem, crash, dan membuat komputer tidak melakukan booting. Bagaimana cara mengatur dan mengkonfigurasi CMOS?
Untuk mengatur CMOS, pada saat komputer pertama kali dihidupkan, tekan tombol Delete, F2, F3, atau tombol lain bergantung jenis dan merek motherboard yang terpasang di komputer. Di sana, Kamu bisa melakukan pengaturan tanggal dan waktu, prioritas boot, aktivasi Number Lock, dan pengaturan lainnya.
Setelah selesai membuat pengaturan dan ingin keluar, umumnya tekan tombol F10. Komputer akan melakukan boot ulang untuk membuat pengaturan yang dibuat diterapkan. Panduan dan informasi mengenai pengaturan CMOS umumnya bisa didapatkan pada buku manual dari motherboard komputer.
Dari pengertian CMOS sampai pengaturan CMOS sudah dijelaskan di sini. CMOS memang tidak dikenal baik oleh banyak orang, termasuk yang sering menggunakan komputer. Meskipun tidak terkenal, komponen ini memiliki peran vital dalam jalannya sistem. CMOS bukan komponen yang patut diremehkan.
Seseorang yang senang dengan dunia Teknologi, terutama Gadget dan Komputer. Senang menulis dan berbagi informasi yang bermanfaat.