20 Contoh Majas Pleonasme Beserta Penjelasannya

Banyak sekali jenis-jenis majas dalam Bahasa Indonesia, salah satunya adalah majas pleonasme? Apa itu majas pleonasme? Seperti apa contohnya? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Majas Pleonasme

Pengertian Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang sudah jelas namun tetap diberi imbuhan kata lain untuk mempertegas maksudnya.

Majas jenis ini termasuk dalam kategori majas penegasan, sama seperti majas tautologi dan majas repetisi.

Pleonasme bersifat berlebihan karena menggunakan dua kata yang berbeda namun memiliki arti yang sama yang sebenarnya tidak diperlukan lagi untuk penambahan.

Baca juga : Majas Metonimia

Penyebab Munculnya

Ada beberapa penyebab munculnya kalimat pleonastis, yaitu :

1. Terdapat dua atau lebih kata bersinonim

Penyebab pertama adalah adanya dua atau lebih kata bersinonim.

Misal :

  1. Mulai dari kecil Adi memang nakal.
  2. Demi untuk kekasihnya, Agung mau melakukan apa saja.

Penjelasan :

  1. Kata “mulai” pada kalimat (1) memiliki arti yang sama dengan “dari“. Seharusnya, kalimat (1) cukup dikatakan : “Mulai kecil Adi memang nakal” atau “Dari kecil Adi memang nakal“.
  2. Kata “demi” pada kalimat (2) memiliki arti yang sama dengan “untuk”. Seharusnya kalimat (2) cukup dikatakan : “Demi kekasihnya, Agung mau melakukan apa saja” atau “Untuk kekasihnya, Agung mau melakukan apa saja“.

2. Bentuk jamak dinyatakan dua kali

Misal :

  1. Semua buku-buku tentang sejarah sudah pernah saya baca.
  2. Para siswa-siswa sedang mengerjakan soal UN.

Penjelasan :

  1. Kata “semua” pada kalimat (1) sudah mengandung pengertian banyak. Seharusnya, kalimat (1) cukup dikatakan : “Semua buku tentang sejarah sudah pernah saya baca” atau “Buku-buku tentang sejarah sudah pernah saya baca”.
  2. Kata “para” pada kalimat (2) sudah mengandung pengertian banyak. Seharusnya, kalimat (2) cukup dikatakan : “Para siswa sedang mengerjakan soal UN” atau “Siswa-siswa sedang mengerjakan soal UN“.

3. Hiponim

Misal :

  1. Yana memelihara berbagai burung seperti burung kenari, burung parkit, dan burung cucak rowo.
  2. Paman menanam berbagai sayur, seperti sayur kangkung, sayur bayam, dan sayur kol.

Penjelasan :

  1. Kata kenari, parkit dan cucak rowo adalah hiponim dari jenis burung. Seharusnya, kalimat (1) cukup dikatakan : “Yana memelihara berbagai burung seperti, kenari, parkit dan cucak rowo”.
  2. Kata kangkung, bayam dan kol merupakan hiponim dari jenis sayur. Seharusnya, kalimat (2) cukup dikatakan : “Paman menanam berbagai sayur seperti, kangkung, bayam dan kol“.

4. Makna yang sama pada dua kata berbeda

Contoh :

  1. Dinda naik ke atas.
  2. Icha turun ke bawah.

Penjelasan :

  1. Kata “naik” memiliki makna yang sama dengan “ke atas”. Jadi, kalimat (1) dapat dikatakan : “Dinda naik” atau “Dinda ke atas“.
  2. Kata “turun” memiliki makna yang sama dengan “ke bawah”. Jadi, kalimat (2) dapat dikatakan : “Icha turun” atau “Icha ke bawah“.

5. Penanda jamak diikuti kata benda bentuk jamak

Contoh :
Bermacam-macam jenis buah dijual di pasar.

Penjelasan :
Kalimat diatas seharusnya tidak perlu ditambah kata “jenis”, jadi cukup dikatakan “Bermacam-macam buah dijual di pasar“.

Simak juga : Contoh Majas Metafora dan Penjelasannya

Contoh Majas Pleonasme

Contoh Majas Pleonasme

Berikut beberapa contoh majas pleonasme :

  1. Yuyun naik ke atas bangunan tersebut.
  2. Nita turun ke bawah menghampiri temannya.
  3. Firman mundur ke belakang.
  4. Tejo maju ke depan.
  5. Ibu masuk ke dalam toko roti.
  6. Ayah sedang pergi keluar mencari nafkah.
  7. Tika sudah pulang kerumah.
  8. Anton sedang naik ke atas pohon mangga.
  9. Pak Joko menjual barang-barang elektronik seperti TV, Komputer, AC, Kulkas, mesin cuci, dan lain-lain.
  10. Aku mengunjungi tempat wisata di Lembang seperti Dusun Bambu, Gunung Tangkuban Perahu, Farm House, dan masih banyak lagi.
  11. Semua siswa-siswi SMP N 1 Ajibarang mengikuti upacara bendera di lapangan sekolah.
  12. Semua siswa-siswi SMP N 1 Pekuncen besok wajib menggunakan baju tradisional.
  13. Semua buku-buku di perpustakaan sekolah sudah aku baca.
  14. Dari sejak kecil ibu mengajariku untuk rajin beribadah.
  15. Fitri riang gembira ketika mendapatkan nilai seratus.
  16. PMI membutuhkan darah merah golongan O untuk pasien kecelakaan tadi pagi.
  17. Ulfa sangat suka sekali dengan coklat.
  18. Kita harus wajib membayar pajak.
  19.  Ayah selalu menambahkan madu manis ke dalam jamunya.
  20. Puspa selalu tampil cantik jelita setiap hari.

Itulah ulasan mengenai pengertian dan contoh majas pleonasme. Jika kamu ingin mengetahui jenis majas lainnya, kamu bisa membacanya disini.

Baca juga : Contoh Majas Asosiasi

Tinggalkan komentar