12+ Pakaian Adat Bali yang Unik & Memiliki Ciri Khas Tersendiri

Selain terkenal dengan keindahan destinasi wisatanya, Bali juga terkenal dengan kekayaan budayanya. Salah satu kebudayaan yang ada di Bali adalah pakaian adat Bali.

Pakaian adat Bali cukup terkenal di mata para turis, baik turis domestik maupun mancanegara. Bahkan, banyak yang berkunjung ke Bali hanya karena tertarik dengan pakaian adatnya.

Pakaian adat Bali sendiri memiliki nilai filosofi yang mendalam. Nilai filosofi tersebut adalah kepercayaan yang bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi.

Sang Hyang Widhi sendiri merupakan dewa yang diyakini dapat memberikan kegembiraan, keteguhan, dan kedamaian bagi umat Hindu yang mempercayainya.

Pakaian Adat Bali

Pakaian adat Bali tidak hanya memiliki satu jenis saja, melainkan ada beberapa jenis. Setiap jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Pakaian adat untuk pria berbeda dengan pakaian adat untuk wanita. Perbedaannya dapat kita lihat dari bentuk, model, bahan, dan aksesoris yang digunakan.

Termasuk juga nama dari pakaian adat tersebut yang berbeda antara satu dengan lainnya. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang pakaian adat Bali, mari simak ulasannya di bawah ini!

Pakaian Adat Bali Pria

Berikut adalah pakaian adat Bali untuk kaum pria :

1. Baju Safari

Baju Adat Safari Bali

Baju safari merupakan pakaian adat Bali yang dipakai oleh kaum pria. Bentuknya seperti kemeja pada umumnya, dilengkapi dengan kerah dan kancing.

Terdapat saku dibagian kanan dan kirinya. Baju safari biasanya identik dengan kebersihan, sehingga warna yang digunakan adalah warna putih bersih.

2. Kemeja Putih

Berbeda dengan baju safari yang memiliki dua kantong di kanan dan kirinya, kemeja putih ini bebas. Artinya, boleh ada maupun tidak, tidak ada ketentuan khusus.

Tujuan adanya kemeja putih ini ada adalah untuk mempermudah aturan berpakaian pada saat melakukan ibadah.

Lihat juga : Pakian Adat Aceh

Jadi, jika ada masyarakat Bali yang tidak memiliki baju safari atau baju safarinya kotor, bisa menggunakan kemeja putih ini sebagai gantinya.

3. Kamen

Pakaian Adat Bali

Kamen merupakan sebuah kain yang digunakan sebagai bawahan dari pakaian adat Bali. Kamen ini terbuat dari kain yang tipis.

Jika diamati, kamen memiliki kesamaan dengan sarung yang berbentuk persegi.

Tidak hanya kaum pria yang menggunakan kamen, namun kaum wanita juga menggunakannya.

Untuk kaum pria, cara menggunakannya dengan diikatkan melingkar pada bagian pinggang dari sisi kiri ke kanan. Kemudian di bagian depan dibuatkan lipatan dengan simpul.

Sementara untuk kaum wanita, cara menggunakannya sedikit berbeda. Kamen hanya diikatkan melingkar pada bagian pinggang dari sisi kiri ke kanan, kemudian diikatkan pada selendang agar kamen tidak lepas.

4. Udeng

Baju Adat Udeng Bali

Udeng merupakan penutup kepala atau ikat kepala yang melengkapi baju adat Bali. Udeng ini terbuat dari kain yang dijahit hingga membentuk simpul di bagian tengahnya.

Ada dua macam udeng, yaitu :

  • Udeng polos, udeng ini digunakan pada saat mengikuti kegiatan upacara keagamaan.
  • Udeng berwarna, udeng ini digunakan pada saat aktivitas sehari-hari.

Pemakaian penutup kepala ini menjadi suatu hal yang spesial bagi masyarakat Bali, terutama kaum pria.

5. Saput

Pakaian Adat Bali

Saput merupakan kain bercorak yang biasa digunakan di bagian lapisan atas kamen. Jadi, saput digunakan setelah kamen terpasang dengan sempurna.

Cara menggunakan saput ini yaitu diikatkan disekitar pinggang dan diputar dari kanan ke kiri. Kain ini biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau upacara keagamaan.

6. Saput Poleng

Pakaian Adat Bali

Berbeda dengan saput, saput poleng ini merupakan sebuah kain kotak-kotak yang berwarna hitam putih. Kain ini merupakan kain yang dianggap sakral oleh masyarakat Bali.

Saput poleng biasanya disampirkan diatas pohon dan patung. Selain itu, sering juga digunakan dalam upacara adat.

Pakaian Adat Wanita Bali

Pakaian adat Bali untuk kaum wanita tentunya berbeda dengan pakaian adat Bali untuk kaum pria. Berikut adalah pakaian adat Bali yang diperuntukan untuk kaum wanita :

1. Kebaya Bali

Pakaian Adat Bali

Jika dilihat sekilas, pakaian adat Bali yang satu ini mirip seperti pakaian adat Jawa. Namun jika dilihat lebih teliti, terdapat perbedaan diantara keduanya.

Kebaya Bali memiliki desain yang terbuka pada bagian lengan dan bahu, sedangkan kebaya Jawa biasanya memiliki desain tertutup.

Pemakaian kebaya Bali ini disertai dengan sebuah sabuk pada bagian tengah dada.

Masyarakat Bali biasanya menggunakan kebaya ini pada saat acara resmi dan hari penting, seperti hari raya, pernikahan, ritual keagamaan, atau acara resmi lainnya.

2. Kamen Wanita

Seperti yang digunakan kaum pria, para wanita Bali juga menggunakan kamen sebagai bagian bawahannya. Namun corak dan cara pemakaiannya berbeda dengan kamen untuk kaum pria.

Lihat juga : Pakaian Adat Sumatera Barat

Kamen untuk wanita biasanya bercorak bunga-bunga dengan warna yang cerah. Cara pemakaiannya pun dibarengi dengan sabuk prada agar tidak melorot.

3. Sabuk Prada

Pakaian Adat Bali

Sabuk prada merupakan bagian dari pakaian adat wanita Bali. Sabuk ini berfungsi untuk menahan kamen agar tidak melorot.

Selain fungsi tersebut, penggunaan sabuk ini juga memiliki makna khusus, yaitu menggambarkan bahwa seorang wanita harus dilindungi, terutama pada bagaian rahimnya yang merupakan anugerah dari Tuhan.

4. Sanggul

Pakaian Adat Bali

Sanggul atau pusun merupakan hiasan kepala yang digunakan oleh kaum pria. Terdapat dua jenis sanggul yang digunakan oleh wanita Bali, yaitu :

  • Sanggul kepupu, merupakan sanggul yang biasa digunakan oleh wanita berstatus janda.
  • Sanggul gonjer, merupakan sanggul yang biasa digunakan oleh wanita yang masih lajang atau belum menikah.

5. Selendang

Selendang merupakan pelengkap sekaligus pengganti pakaian adat dalam melakukan ritual penyembahan atau sesajen.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi tempat suci di Bali, Anda sudah bisa memasukinya walau hanya menggunakan selendang saja. Namun alangkah baiknya menggunakan pakaian adat untuk menghormati masyarakat setempat.

Bagi yang menjalankan ritual, selendang ini memiliki makna sebagai pengikat diri dari tingkah laku yang buruk.

Baca juga : Pakaian Adat Papua

Pakaian Adat Bali Berdasarkan Kegunaannya

Berdasarkan kegunaannya, baju adat Bali terbagi menjadi tiga jenis, yaitu payas agung, payas alit, dan payas madya.

1. Payas Agung

Baju Adat Bali Payas Agung

Payas Agung merupakan pakaian adat Bali yang khusus digunakan untuk acara pernikahan. Pakaian adat ini dapat menjadi simbol kemewahan bagi pemakainya.

Kemewahan tersebut dapat dilihat dari perpaduan warna yang digunakan, yaitu warna merah, emas, dan putih. Ketiga warna ini merupakan warna yang menjadi representasi kemewahan di Bali.

Payas Agung ini memiliki pelengkap berupa mahkota yang berukuran cukup besar. Hal ini membuat payas agung menjadi lebih mewah.

Penggunaan payas agung untuk pria dilengkapi dengan keris dan bawahan berupak kain songket khas Bali yang mewah.

Sementara payas agung untuk wanita dilengkapi kain atau sesanteng yang dililitkan pada bagian tubuh atas. Untuk bagian bawahnya menggunakan kain songket khas Bali juga.

2. Payas Madya

Pakaian Adat Bali Payas Madya

Payas madya merupakan pakaian adat Bali yang memiliki tingkatan di bawah payas agung. Penggunaan pakaian adat ini juga fleksibel. Anda dapat menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari.

Untuk atasannya, payas madya dapat menggunakan baju polos, kaos polo, atau kemeja. Sementara untuk bawahannya, harus disertai dengan senteng atau selendang dan kamen.

3. Payas Alit

Baju Adat Bali Payas Alit

Payas alit merupakan baju adat yang sering digunakan ketika akan melangsungkan ibadah ke pura.

Biasanya payas alit berwarna putih, karena warna putih melambangkan kesucian, kebersihan, dan kesakralan.

Payas alit untuk kaum pria berupa baju safari atau kemeja putih yang dilengkapi dengan kamen dan udeng. Sedangkan payas alit untuk kaum wanita berupa kebaya bali yang dilengkapi dengan selendang dan kamen.

Lihat juga : Pakaian Adat Jawa Timur

Tinggalkan komentar