Fungsi Multimeter : Jenis, Bagian dan Cara Menggunakannya

Dari sekian banyak perangkat yang akan kamu temukan di dalam dunia elektronika, salah satu yang memegang peranan penting adalah multimeter. Fungsi multimeter ini sangatlah krusial. Perangkat tersebut sering digunakan untuk mengukur tegangan dan arus listrik. 

Multimeter ini juga bisa dijadikan sarana pengukuran hambatan pada sebuah jaringan. Namun tidak hanya itu saja. Pada dunia kerja, multimeter ini juga sering dijadikan sarana pengukuran induktansi, temperatur, dan lain sebagainya.

Apa Itu Multimeter?

Pengertian Multimeter Beserta Fungsinya

Sebelum kita melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi multimeter ini, jauh lebih baik kalau mengenalnya terlebih dahulu secara mendalam. Bagi mereka yang bekerja di bidang elektronika, alat ukur satu ini mungkin sudah tidak asing lagi.

Namun untuk yang masih awam, pasti sangat asing dengan perangkat ini bukan? Multimeter pada dasarnya adalah sebuah alat ukur. Dinamai multi karena ada beberapa jenis pengukuran yang bisa dilakukan menggunakannya. 

Bahkan beberapa pengguna lebih senang menyebutnya sebagai AVO Meter. Dimana AVO sendiri merupakan singkatan dari Ampere (Arus), Volt (Tegangan) dan Ohm (Hambatan). Tidak hanya di dalam dunia elektronika saja, alat ini juga sering digunakan di dalam bidang lainnya.

Baca juga : Fungsi Spektrofotometer

Fungsi Multimeter

Fungsi Multimeter

Multimeter atau multitester memiliki banyak sekali fungsi terhadap aktivitas manusia. Keberadaannya memungkinkan para teknisi untuk merancang sebuah rangkaian dengan mudah, atau menganalisis kerusakan yang terjadi pada sebuah rangkaian tanpa kendala apapun.

Setelah kami rangkum dari berbagai sumber, ternyata ada 15 fungsi utama yang dimiliki oleh perangkat satu ini. Sudah tentu diperlukan teknik dan pengaturan khusus pada perangkat untuk menggunakannya pada fungsi ini. Berikut 15 fungsi multimeter :

  • Melakukan pengecekan koneksi atau hubungan singkat.
  • Melakukan pengukuran nilai HFE transistor (type tertentu).
  • Mengecek kapasitas induktor.
  • Mengecek nilai kapasitor elektrolit.
  • Mengecek nilai led, dioda dan dioda zener pada rangkaian.
  • Mengecek nilai transistor pada rangkaian.
  • Mengukur nilai hambatan pada resistor atau rangkaian tertentu.
  • Mengukur nilai kuat arus pada rangkaian DC.
  • Mengukur nilai tegangan pada sebuah rangkaian AC.
  • Mengukur nilai tegangan pada sebuah rangkaian DC.
  • Mengukur suhu.

Baca juga : Fungsi Higrometer

Satuan Yang Bisa Diukur Oleh Multimeter

Sebagai perangkat dengan fungsi yang sangat kompleks ada beberapa nilai satuan yang bisa diukur menggunakan perangkat satu ini. Namun untuk perangkat analog, tidak semua satuan ini bisa dideteksi. Kecuali jika teknisi menggunakan multimeter digital. Beberapa satuan di bawah ini bisa terdeteksi dengan mudah.

  • Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad.
  • Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere.
  • Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz.
  • Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry.
  • Pengukuran atau Pengujian Dioda.
  • Pengukuran atau Pengujian Transistor.
  • Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm.
  • Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt.

Jenis-Jenis Multimeter

Setelah mengenal multimeter melalui penjelasan diatas, kini kita sudah selangkah lebih maju dalam mengenal perangkat tersebut. Selanjutnya kami juga akan menjelaskan apa saja jenis dan fungsi dari masing-masing multimeter itu sendiri.

Hingga saat ini hanya ada dua jenis multimeter yang sering digunakan oleh para teknisi. Jenis pertama adalah Multimeter Analog. Sedangkan jenis lainnya adalah multimeter digital. Tentu saja ada sedikit perbedaan dari dua jenis perangkat tersebut.

1. Multimeter Analog

Fungsi multimeter analog banyak digunakan sebelum versi digital muncul. Alat ukur satu ini merupakan versi manual dari jenis multitester. Jadi ketika alat ini digunakan, pengguna masih harus melakukan pengukuran secara manual karena menggunakan jarum analog.

Range perhitungan dari alat ukur tersebut menggunakan jarum penunjuk yang menyerupai jarum jam. Ketika seorang teknisi menggunakan perangkat tersebut, tentu saja dibutuhkan perhitungan yang benar-benar detail dan matang.

Hanya saja tingkat akurasi dari perangkat ini terbilang lebih rendah karena tidak bisa mengukur nilai yang sangat kecil. Karena itulah para produsen kemudian mengembangkan perangkat baru yang kita kenal dengan nama multimeter digital.

2. Multimeter Digital 

Sebenarnya fungsi multimeter digital ini sama persis dengan multimeter analog. Hanya saja tingkat akurasi dari perangkat tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan perangkat pertama. Selain memberikan nilai pengukuran yang lebih tepat, tidak dibutuhkan perhitungan khusus untuk membaca nilainya.

Semuanya sudah ditampilkan pada papan digital yang ada pada bagian depan perangkat tersebut. Tentu saja jenis perangkat satu ini lebih banyak digunakan oleh para teknisi di era modern ini. Tidak hanya akurasinya saja, jangkauan dari perangkat ini juga jauh lebih luas.

Jadi pengguna tidak hanya bisa melakukan pengukuran arus, hambatan dan tegangan saja menggunakannya. Perangkat satu ini juga memungkinkan kamu untuk mengukur HFE dengan tipe khusus dan transistor pada sebuah rangkaian.

Bagian Bagian Pada Multimeter

Agar memahami fungsi multimeter ini dengan lebih baik, penting sekali bagi kamu untuk mengenal bagian-bagian pada multimeter itu sendiri secara lebih mendalam. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli, ada 3 bagian utama pada alat ukur satu ini. Diantaranya adalah : 

  • Display
  • Saklar Selektor
  • Probe

Tentu saja kombinasi dari ketiga perangkat tersebut memberikan fungsi yang sangat besar di dalam pengukuran elektronika dan nilai-nilai di dalamnya. Tentu saja ada sedikit perbedaan dari multimeter analog dan digital dari segi bagian tersebut. Namun fungsinya tetap saja sama.

Cara Menggunakan Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter atau Avometer

Agar memudahkan kamu untuk memahami fungsi multimeter, kami akan membahas beberapa cara penggunaan dari alat ukur tersebut. Disini kami akan menjelaskan cara mengukur arus, tegangan dan hambatan dengan alat tersebut.

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

  • Siapkan Multimeter
  • Tempatkan saklar selektor ke posisi DCV
  • Tentukan skala pengukuran sesuai estimasi kamu
  • Sambungkan probe ke terminal tegangan
  • Probe Merah untuk terminal Positif (+)
  • Probe Hitam untuk terminal Negatif (-)
  • Setelahnya pengguna hanya tinggal membaca hasil pengukuran yang muncul pada Display Multimeter

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

  • Tempatkan posisi saklar selektor pada multimeter ke ACV
  • Tentukan skala tegangan sesuai estimasi
  • Untuk pengukuran 220 Volt sebaiknya tempatkan selektor di angka 300 Volt
  • Hubungkan probe ke terminal tegangan. Tidak ada polaritas Negatif  atau Positif untuk arus AC.
  • Setelah hasil pengukuran muncul, pengguna hanya tinggal membacanya.

3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

  • Atur posisi saklar selektor ke DCA
  • Atur skala pengukuran sesuai estimasi
  • Putuskan jalur power supply pada beban
  • Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang sudah diputuskan
  • Probe Merah ke Output Positif (+) sedangkan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) pada rangkaian.
  • Setelahnya tinggal baca hasil pengukuran pada perangkat

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

  • Tempatkan posisi saklar selektor ke Ohm (Ω)
  • Tentukan skala sesuai estimasi
  • Hubungkan probe ke komponen Resistor. Pengukuran hambatan ini tidak membutuhkan polaritas
  • Setelahnya kamu hanya tinggal membaca hasil yang muncul pada multimeter

Jika kamu memiliki multitester baik digital maupun analog, poin-poin penjelasan yang sudah kami jelaskan di atas tentu harus dipahami dengan baik. Tujuannya agar kamu bisa memanfaatkan fungsi multimeter itu sendiri secara maksimal.

Tinggalkan komentar