Fungsi Kondensor : Pengertian, Jenis dan Cara Kerjanya

Pengertian dan Fungsi Kondensor  – Kondensor menjadi sebuah instrumen yang banyak digunakan di dunia industri. Meski bukan sebagai peralatan utama, namun perannya sangat penting.

Baik industri di bidang energi maupun kimia seperti pada industri pembangkit listrik, pengolahan migas, petrokimia dan kendaraan. Perannya sangat penting ada beberapa proses kimia. Fungsi kondensor awalnya melihat dari peristiwa kondensasi atau peristiwa pengembunan. Suatu perubahan zat dari yang terjadi karena perbedaan suhu dan kadar kelembapan.

Pengertian Kondensor dan Prinsip Kerjanya

Pengertian dan Fungsi Kondensor

Kondensor mempunyai arti sebuah alat berupa gelas dari laboratorium yang berguna untuk mendinginkan uap panas dalam berbagai metode kimia. Bermula dari peristiwa kondensasi yaitu membantu pendinginan uap yang melewati serta mengubahnya menjadi fasa cair.

Prinsip kerjanya sama dengan pengembunan. Pengubahan zat gas menjadi zat cair karena adanya perbedaan suhu. Dalam alat laboratorium, gelas ini berperan sebagai bagian utama dari alat destilasi atau alat refluks.

Destilasi sendiri merupakan metode yang digunakan di dalam laboratorium dengan memisahkan zat cair dalam kimia. Perubahan ini berdasarkan perbedaan titik didih di antara masing-masing komponen dari zat penyusunnya secara teknis, mirip dengan fungsi kondensor.

Sebagai contoh air yang dicampurkan dengan alkohol merupakan contoh campuran homogen yang tidak dapat dipisah dengan penyaringan.

Sedangkan prinsip kerja dari kondensor yaitu dengan cara menurunkan suhu uap air secara drastis. Maka dari itu ada pompa air yang berguna membuat aliran air di dalamnya terus berjalan. Aliran yang terus berjalan inilah yang membantu menurunkan suhu sehingga uap air akan berubah menjadi fasa cair.

Proses pengubahan ini dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam ruangan yang berbentuk seperti pipa-pipa. Uap akan berjalan mengalir dan berada di luar-luar pipa sedangkan airnya sendiri yang bertindak sebagai pendingin akan berjalan di dalam pipa-pipa tersebut.

Fungsi kondensor dengan tipe ini dinamakan dengan kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air yang digunakan untuk pendingin sangat banyak sehingga biasanya jumlah penggunaannya sudah ditentukan.

Baca juga : Fungsi Kapasitor

Kerja kondensor akan diletakkan pada bagian di bawah turbin. Memudahkan jalannya aliran uap yang keluar turbin dan masuk ke kondensor karena hukum gravitasi.

Laju perubahan dan perpindahan panas tergantung dengan aliran air sebagai pendingin. Kebersihan pipa-pipa dan juga perbedaan suhu antara uap dan air pendingin sangat mempengaruhi proses. Proses pengubahannya akan terjadi saat tekanan dan suhu berada di titik jenuh. Dalam hal ini, kondensor berada pada posisi vakum.

Suhu air di dalam yang berperan sebagai pendingin sama dengan suhu udara di luar. Bisa disimpulkan jika suhu air kondesatnya hampir maksimum mendekati suhu udara luar. Jika adanya gangguan pada laju perpindahannya maka dapat mempengaruhi fungsi kondensor. 

Aliran air pendingin mempunyai dua macam yaitu satu lintasan dan dua lintasan. Fungsinya untuk mengeluarkan udara yang terjebak di dalam kotak berisi air pendingin. Udara dan gas bersifat non condensable di sisi uap akan dikeluarkan dari kondensor menggunakan ejector dan pompa vakum.

Baca juga : Fungsi Spektrofotometer

Jenis-Jenis Kondensor dan Masing-Masing Fungsinya

Selama ini kita hanya mengenal kondensor sebagai komponen penting di dalam mobil. Padahal ada banyak jenis yang sering digunakan pada alat-alat laboratorium untuk menguji sampel. Lebih jelasnya, simak jenis-jenis serta fungsinya di bawah ini.

1. Kondensor Liebig

Alat ini diberi nama lain sebagai kondensor lurus dengan bentuk paling dasar dan juga jenis yang paling banyak digunakan. Biasanya digunakan pada proses destilasi sederhana untuk memisahkan zat dengan perbedaan titik didih cukup banyak. Fungsi kondensor ini mengalirkan air pendingin di sekeliling pipa yang mengalirkan uap.

2. Kondensor Allihn

Nama lainnya adalah kondensor bola karena bentuknya seperti bola. Bentuk bola terdapat pada bagian pipa pengalir uapnya dan sering digunakan untuk membutuhkan proses refluks karena prosesnya sangat cepat. Kerjanya dengan memperluas permukaan kondensor sehingga memperbanyak bagian uap yang bersentuhan dengan permukaan gelas dan proses dapat berjalan dengan cepat.

3. Kondensor Graham

Sering juga disebut dengan kondensor koil dengan bagian pengalir uap berbentuk spiral. Bentuknya membuat jalannya proses pengembunan lebih optimal. Biasa digunakan pada proses destilasi dan mendapatkan hasil kondensasi lebih optimal jika dibandingkan fungsi kondensor liebig. Akan tetapi tidak cocok jika digunakan untuk proses refluks karena bentuknya yang spiral dan sempit.

Baca juga : Fungsi Relay

Fungsi Kondensor pada Kehidupan AC Mobil

Fungsi Kondensor Pada AC Mobil

Kondensor khusus mobil ini sebagai radiator mobil dan diletakkan di antara kisi-kisi mobil serta radiator pendingin mesin. Bekerja dengan mengubah zat pendingin berbentuk gas yang nantinya akan melepaskan panas ke dalam bentuk cairan.

Sisi lain, refrigerant cair akan mengalir menuju evaporator di dalam dashboard. Tempat tersebut adalah tempat dari AC mobil yang bekerja untuk mendinginkan ruangan mobil. Jika AC kurang dingin, maka kemungkinan ada masalah pada bagian kondensor atau bagian kipas pendinginnya.

Fungsi kondensor paling banyak dibahas di dunia mobil. Menjadi salah satu komponen penting untuk menjalankan AC mobil. AC di dalam mobil sendiri mempunyai peran penting untuk memberikan kesegaran udara di dalam ruangan. Kondensor bekerja dengan mengubah gas dengan tekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke receiver dryer hingga berlanjut ke katup expansi.

Konduktor terdiri atas beberapa bagian dari lembaran bahan timah. Masing-masing lembarnya akan diberikan kertas parafin yang kemudian digulung ketat sehingga membentuk sebuah silinder dengan ukuran kecil. Letak komponen ini di bagian depan dari radiator mobil. Posisinya yang di depan membuatnya rentan terhadap kotoran. Membuat fungsi utamanya tidak berjalan maksimal. Selain fungsi pengubahan zat, kondensor pada mobil juga mempunyai fungsi lain yaitu :

1. Sistem Pengapian

Fungsi kondensor membantu membuat sistem pengapian dengan menyerap percikan api yang muncul saat terjadi breaker di poin platina. Kondensor nantinya akan menaikkan tegangan di koil sekunder. Sehingga mampu menjaga agar permukaan platina tidak cepat aus.

2. Sistem Pendingin

Sistem pendingin bekerja pada refrigerasi yang berfungsi sebagai alat pembuatan kondensasi atau proses pengembunan dari gas pendingin. Gas pendingin ini dimunculkan dari kompresor bertekanan suhu tinggi. Refrigeran dalam kondensor sendiri akan menghasilkan kalori yang nantinya diserap melewati evaporasi dan juga panas dari kompresor.

3. Sistem Penyejuk

Kondensor dalam AC selain mempunyai fungsi pendingin juga dapat menyejukkan udara sekitar. Fungsi kondensor untuk mengubah gas dengan tekanan tinggi yang berada di dalam cairan. Cairan tersebut nantinya akan dialirkan ke dalam receiver dryer lalu dilanjutkan ke Expansion Valve. Istilah lain yang bisa digunakan untuk sistem ini adalah heat exchanger atau mesin pengubah energi panas menjadi lebih sejuk.

Demikian beberapa pengertian dan uraian singkat dari fungsi kondensor. Baik secara umum dalam penggunaan alat-alat laboratorium maupun fungsinya pada kendaraan roda empat. Sebenarnya kondensor tidak hanya diaplikasikan pada AC mobil saja. Prinsip kerja kondensor dapat digunakan pada beberapa alat lain. 

Tinggalkan komentar