Dari sekian banyak istilah yang akan kamu temukan pada dunia jaringan, salah satu yang paling sering dibahas adalah topologi mesh. Jenis topologi satu ini merupakan bagian utama dari rangkaian topologi jaringan pada komputer.
Sederhananya, kita bisa menganggap topologi tersebut sebagai gambaran rencana dari konektivitas antara komputer satu dan komputer lainnya. Tentu saja topologi satu ini hanya berlaku untuk LAN atau Local Area Network.
Penggunaan topologi mesh membutuhkan kabel sebagai penghubung antara konektor dengan ethernet card dan berbagai jenis perangkat penghubung lain pada sebuah rangkaian jaringan. Tidak sedikit pengguna yang menyebutnya sebagai topologi jala.
Daftar Isi
Pengertian Topologi Mesh
Sebelum kita melakukan pembahasan lebih lanjut, penting sekali bagi kamu untuk mengenal topologi satu ini secara lebih mendalam. Tentu saja kita akan mulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Bagi mereka yang terjun dalam dunia IT, istilah satu ini pasti sudah tidak asing lagi.
Tapi bagi yang masih pemula, penting untuk dipahami kalau topologi jala merupakan topologi yang keberadaan jaringannya menghubungkan perangkat satu dan lainnya secara antar sentral dan penuh.
Salah satu sumber yang membahas poin ini secara detail adalah buku Pengantar Jaringan Komputer karya Melwin Syafrizal dkk.
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa jumlah saluran yang harus tersedia dalam pembentukan jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1. Jika dituliskan dalam bentuk rumus, maka penulisannya akan seperti ini:
n-1, n = jumlah sentral
Jadi semakin banyak jumlah sentral yang terpasang pada jaringan mesh, akan semakin tinggi juga tingkat kerumitan dari jaringan tersebut. Sebenarnya keunggulan dari jaringan satu ini sangatlah melimpah.
Sayangnya biaya untuk proses operasi topologi jala terbilang sangat tinggi. Karena dianggap kurang ekonomis, saat ini para pengguna jaringan banyak meninggalkannya dan memilih bentuk jaringan yang lebih efektif dan efisien.
Baca juga : Topologi Star
Teknologi Khusus di Dalam Topologi Jala
Di dalam topologi mesh sendiri terdapat sebuah teknologi khusus yang biasa disebut dengan istilah Ad Hock. Teknologi satu ini sama sekali tidak bisa dibuat menggunakan teknik pengkabelan biasa. Hal ini dikarenakan ada sistem yang sangat rumit di dalamnya.
Karena itulah para ahli banyak mengembangkan topologi satu ini menggunakan teknologi nirkabel. Cara penerapan teknologi satu ini terbilang jauh lebih efektif dan efisien. Dengan penggunaannya, para teknisi bisa terhindar dari resiko kesalahan perancangan kabel atau kabel berantakan.
Untuk memperkuat kualitas transmisi data dan sinyal yang ada di dalamnya, para teknisi biasanya menempatkan sebuah air point atau perangkat radio udara di bagian tengah area jaringan. Fungsi utama dari radio ini adalah sebagai repeater yang mengatur arah komunikasi dan meningkatkan kualitasnya secara otomatis.
Jenis-Jenis Topologi Mesh
Penting untuk dipahami, topologi jala ini terdiri dari dua jenis saja. Tentu saja para ahli membaginya berdasarkan cara kerja yang dimiliki oleh topologi itu sendiri. Ketika hendak melakukan perancangan jaringan satu ini, memahami jenisnya tentu merupakan sebuah keharusan.
Dengan memahami jenis-jenisnya secara detail, kamu bisa memilih topologi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Tidak lupa, pemilihan jenis yang tepat juga bisa memaksimalkan performa dari jaringan itu sendiri. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini :
1. Topologi Mesh Fully Connected
Jenis pertama yang akan kami bahas disini adalah topologi jala fully connected. Artinya masing-masing perangkat yang masuk ke dalam jaringan jala tersebut akan memiliki hubungan yang penuh antara komputer satu dengan lainnya.
Contohnya ketika kamu hendak menghubungkan 5 buah komputer di dalam sebuah topologi jala. Maka antara komputer satu hingga komputer lima akan saling terhubung dan bisa mengakses data satu sama lain tanpa terhalang oleh apapun.
2. Topologi Mesh Partial Connected
Sedangkan jenis lain yang akan kami bahas disini adalah jaringan mesh tipe partially connected. Dari namanya saja kita sudah tahu kalau cara kerja dari jaringan satu ini tidak akan sama dengan versi pertama di atas.
Pada jaringan atau topologi parsial, komputer yang satu dan lainnya tidak saling terhubung sepenuhnya. Jadi hanya ada beberapa komputer saja yang masuk ke dalam jaringan tersebut sedangkan yang lainnya tidak sama sekali.
Masih-masing jenis topologi yang sudah kami jelaskan di atas tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun sebagai pengguna, kamu hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan dan merancang rangkaian topologi terbaik untuk memaksimalkan performa perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh
Poin lain yang tidak kalah penting untuk dibahas adalah kekurangan dan kelebihan dari topologi jala yang sudah kita bahas sebelumnya. Sebagai calon pengguna, memahami kelebihan dan kekurangan ini tentu merupakan sebuah kewajiban.
Jadi kamu bisa memaksimalkan fungsi atau keunggulan dari jaringan tersebut dan meminimalisir resiko yang ditimbulkan akibat penggunaan jaringan tersebut. Langsung saja simak penjelasan selengkapnya pada poin-poin di bawah ini :
Kelebihan Topologi Mesh
- Memiliki hubungan dedicated link yang membuat data dari komputer satu sampai ke komputer tujuan dalam waktu yang sangat singkat. Jadi pengiriman data tidak melalui perangkat komputer sekunder.
- Pengguna bisa mengatur keamanan data topologi jala dengan mudah karena hanya dibagikan melalui satu jaringan saja.
- Tidak khawatir mengalami kendala karena kerusakan pada salah satu komputer tidak akan berdampak pada komputer lain yang ada pada jaringan.
- Pengguna bisa mengetahui masalah atau kesalahan yang ada pada sebuah jaringan dalam waktu singkat.
- Meskipun menggunakan banyak kabel, perancangan topologi jala ini terbilang efektif.
Kekurangan Topologi Mesh
- Jaringan mesh membutuhkan banyak kabel sekaligus, tentunya kebutuhan kabel ini akan meningkatkan kebutuhan biaya perancangan awal.
- Biaya perawatan untuk topologi jala ini terbilang tinggi karena memiliki kerentanan error yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan topologi bus atau topologi lainnya.
- Proses instalasi topologi jala sangat rumit jika dibandingkan dengan topologi cincin. Dibutuhkan mereka yang benar-benar ahli di bidang tersebut untuk menciptakan rancangan yang benar dan bekerja dengan baik.
- Dibutuhkan teknisi ahli dalam proses konfigurasi ulang jaringan satu ini karena tingkat kerumitannya tergolong sangat tinggi.
Ciri-Ciri Topologi Mesh
Selain beberapa poin yang sudah kami jelaskan diatas, penting sekali bagi kamu untuk memahami ciri-ciri atau karakteristik dari sebuah jaringan jala. Dengan memahami ciri ini, pengguna bisa dengan mudah membedakannya dengan topologi lain.
Disini kami sudah merangkum 5 ciri-ciri utama yang dimiliki oleh topologi tersebut. Langsung saja simak ciri-ciri topologi mesh di bawah ini :
- Memiliki koneksi yang terbilang berlebihan antara perangkat satu dan lainnya pada sebuah jaringan komputer.
- Jika dilihat dari susunan peralatan di dalamnya, peralatan tersebut akan terlihat berhubungan satu sama lain.
- Karena banyaknya peralatan yang terhubung, pengendalian atau pengelolaan topologi satu ini terbilang sangat sulit.
- Terdapat lebih dari 2 port untuk I/O pada setiap node topologi tersebut.
- Konfigurasi node pada saat berkomunikasi berbeda satu sama lain.
Jika kamu hendak merancang atau menggunakan topologi mesh, memahami poin-poin yang sudah kami jelaskan di atas merupakan sebuah keharusan. Memahaminya akan membantu kamu untuk menciptakan jaringan yang bekerja dengan baik sesuai kebutuhan.
Contoh Topologi Mesh
Berikut kami sediakan contoh gambar dari topologi mesh agar kamu bisa lebih memahaminya.
Itulah sedikit ulasan mengenai topologi mesh, mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga kelebihan dan kekurangannya.
Lihat juga : Contoh Topologi Tree
Seseorang yang senang dengan dunia Teknologi, terutama Gadget dan Komputer. Senang menulis dan berbagi informasi yang bermanfaat.