Relay bersama saklar dan switch merupakan komponen elektronik yang biasanya satu paket dan dianggap memiliki kemiripan. Apa itu relay? Relay merupakan komponen yang umumnya ada pada rangkaian elektronik berupa switch atau saklar dimana fungsi relay sebagai pengontrol rangkaian listrik.
Relay bekerja dengan mematikan dan menghidupkan kontak saklar. Pada prosesnya, relay akan menstimulasi listrik kecil menjadi arus yang lebih besar. Relay umum ditemukan pada rangkaian elektronik dalam kehidupan sehari-hari termasuk kendaraan bermotor. Di motor dan mobil, sudah pasti ada relaynya.
Relay merupakan komponen yang cukup banyak jenisnya dan dipakai dalam berbagai perangkat elektronik. Relay bukan komponen yang bisa dipilih secara sembarangan. Komponen tersebut memang memiliki ukuran dan bentuk yang kecil. Meskipun kecil, fungsi dan perannya tidak dapat diremehkan.
Daftar Isi
Pengertian Relay
Relay dapat dipahami sebagai saklar elektromekanikal yang digunakan untuk membuka dan menutup rangkaian listrik serta merangsang listrik yang kecil menjadi arus yang lebih besar. Fungsi relay adalah sebagai penyambung dan pemutus arus listrik. Komponen elektromagnetik pada relay akan menggerakan switch.
Nantinya, arus listrik dengan daya yang kecil bisa mendistribusikan listrik menuju tegangan yang lebih tinggi. Relay dan saklar adalah 2 komponen yang berbeda.
Perbedaanya adalah relay merupakan saklar yang dioperasikan dengan memakai tenaga listrik. Sementara Saklar adalah komponen listrik yang dapat memutus dan menyambungkan rangkaian listrik.
Relay mampu mengontrol satu rangkaian dengan membuka dan menutup kontak pada rangkaian lainnya. Relay memiliki 2 bagian pokok, yaitu elektromagnetik dan mekanikal (seperangkat switch atau kontak saklar).
Baca juga : Fungsi Kapasitor
Fungsi Relay
Relay memang merupakan komponen elektro yang identik dengan kerja sebagai pengontrol. Relay sendiri memiliki peran mengontrol arus listrik kecil menjadi arus besar dengan memakai prinsip elektromagnetik. Dalam kehidupan sehari-hari dan pada berbagai perangkat, relay menampakan fungsi pentingnya.
Berikut adalah berbagai fungsi dari relay yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengirim Sinyal
Relay memiliki peran sebagai pengirim sinyal. Fungsi ini bisa dilihat pada relay di mesin las. Relay menjadi pengirim sinyal ke mesin untuk memulai atau menghentikan proses pengelasan berdasarkan beberapa faktor. Pada pengelasan titik, relay membuat mesin memiliki waktu pengelasan yang dapat disesuaikan.
Baca juga : Fungsi Kondensor
2. Pengontrol Panel Listrik
Fungsi dari relay selanjutnya bisa kamu temukan pada panel listrik. Fungsi relay pada panel listrik adalah sebagai pengontrol untuk kontaktor. Di sana, untuk mengaktifkan kontaktor diperlukan arus listrik yang cukup besar dan relay memiliki peran penting di sana.
3. Pencegah Kerusakan Klakson
Aki merupakan sumber tenaga yang digunakan pada kendaraan bermotor, baik itu sepeda motor maupun mobil. Untuk hal tersebut, dipakailah relay pada klakson dalam pengaliran arus listrik. Pemakaian relay pada klakson mobil dan motor memiliki fungsi mengurangi rusaknya komponen switch pada kendaraan.
Relay tidak membuat klakson menjadi komponen yang tidak mungkin rusak. Relay berfungsi mencegah kerusakan yang timbul pada komponen tersebut. Contohnya, pada pemakaian klakson jenis horn (terompet), diperlukan tenaga yang besar dari aftermarket sehingga menghasilkan suara yang nyaring.
4. Pengkonversi Arus Listrik
Pada sebuah rangkaian listrik, relay memiliki fungsi dan peran menjadi saklar listrik yang memakai elektromagnetisme untuk mengubah listrik yang kecil menjadi arus yang lebih besar. Perubahan tersebut terjadi ketika input listrik menghidupkan elektromagnetik untuk menghubungkan atau memutus rangkaian.
5. Pengontrol Arus Listrik Kendaraan
Relay merupakan komponen yang pasti ada pada kendaraan bermotor, termasuk mobil dan motor. Relay tersebut digunakan pada sistem kelistrikan di berbagai kendaraan bermotor. Fungsi relay pada mobil adalah menjadi semacam pengontrol arus besar yang besar dengan menggunakan arus yang cukup kecil.
Akan lebih jelas mengetahui fungsi komponen tersebut dengan sebuah contoh. Contohnya, ketika mobil dihidupkan menggunakan kontak starter. Agar kontak starter bisa berputar, maka diperlukan arus listrik yang cukup besar. Relay berperan di sini dan membuat mobil dapat dihidupkan dengan baik dan aman.
6. Perantara PLC dan Kontaktor
Relay berfungsi menjadi perantara antara PLC dan kontaktor. PLC mampu mengontrol relay untuk mengubah tegangan dan memberi energi ketika starter motor listrik. Karena terdapat batas kapasitas pada yang membuat PLC tidak bisa mengontrol kontaktor secara langsung. Diperlukan relay sebagai perantara.
Jenis Relay
Setelah mengetahui fungsi relay saatnya kamu mengetahui jenis relay. Relay ternyata memiliki banyak jenis dan bisa dibedakan berdasarkan Pole and Throw dan prinsip operasinya. Perbedaan klasifikasi akan memudahkan siapapun memahami berbagai jenis relay yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah penjelasan jenis-jenis relay berdasarkan Pole and Throw dan prinsip operasinya.
1. Jenis Relay Berdasarkan Pole and Throw
Berikut adalah klasifikasi relay berdasarkan Pole and Throw.
- SPST Relay
Relay SPST (Single Pole Single Throw) merupakan jenis relay yang memiliki satu input dan satu output. SPST hanya menghubungkan atau memutuskan satu kontak ketika digunakan. SPST memiliki 4 terminal, 2 terminal sakelar, dan 2 lainnya dipakai untuk koil. SPST hanya mampu mengontrol satu rangkaian listrik.
- SPDT Relay
SPDT (Single Pole Double Throw) merupakan jenis relay yang memiliki satu input dan dua output. SPDT memiliki 5 terminal dengan 3 terminal sebagai saklar dan 2 lainnya adalah koil. SPDR mampu merutekan sinyal dan mampu mengontrol dua rangkaian listrik atau elektronik serta beroperasi pada dua posisi kontak.
- DPST Relay
Relay DPST (Double Single Throw) merupakan jenis relay yang memiliki dua input dan dua output. Setiap input memiliki satu output yang sesuai. Relay DPST memiliki 6 terminal dengan 4 terminal memiliki peran layaknya sakelar yang menjadi 2 pasang terminal, sementara 2 lainnya dipergunakan untuk koil.
DPST mampu mengontrol 2 rangkaian listrik yang berbeda tanpa adanya koneksi antara keduanya. Contoh, input 1 disambungkan/diputuskan ke output 1 dan input 2 hanya dihubungkan ke output 2 . Input 1 tidak akan pernah dihubungkan ke output 2 dan input 2 tidak akan pernah dihubungkan ke output 1.
- DPDT Relay
Relay Double Pole Double Throw merupakan jenis relay yang memiliki 2 input dan 4 output. Masing-masing output memiliki dua output yang sesuai. Termasuk terminal koil, DPDT memiliki total delapan terminal. Kedua input tersebut terisolasi satu sama lain dan kedua output juga terisolasi satu sama lain.
2. Jenis Relay Berdasarkan Prinsip Operasi
Berdasarkan prinsip operasinya, kamu akan menemukan banyak sekali jenis relay. Relay dapat dibedakan dan diklasifikasikan berdasarkan bagaimana komponen elektronik tersebut beroperasi dan digunakan di sektor mana. Berikut adalah berbagai jenis relay yang diklasifikasikan berdasarkan prinsip operasinya.
- Electronic Relay
- Rotary Relay
- Polarized Relay
- Reed Relay
- Time Delay Relay
- Thermal Relay
- Distance Relay
- Automotive Relay
- Frequency Relay
- Multi-Dimensional Relay
- Distance Relay
- Non-Latching Relay
- High-Voltage Relay
- Small Signal Relay
- Moving Coil Relay
- Safety Relay
- Ground Fault Relay
- Sequence Relay
- Supervision Relay
- Latching Relay
Fungsi relay pada rangkaian listrik memang penting. Jangan biarkan bentuknya yang kecil menipumu dan menganggap komponen ini tidak penting. Relay merupakan komponen yang mampu pengontrol arus listrik menjadi arus besar. Relay bisa kamu temukan pada berbagai rangkaian listrik, elektronik, dan kendaraan.
Seseorang yang senang dengan dunia Teknologi, terutama Gadget dan Komputer. Senang menulis dan berbagi informasi yang bermanfaat.